Sorry foto blur..
Foto di atas adalah foto paku buatan yang sepertinya di sebar di sekitar jalan mangkubumi Yogyakarta. Bukannya mau su'udzon tapi saya merasa ada beberapa kejanggalan dari yang saya alami.
Jika saya ingin setor tunai via mesin CDM BCA biasanya saya di kantor BCA depan RS PKU Muhammadyah Yogyakarta. Kok sampai ke mangkubumi Mi? Lha iya, karena mesin CDM di kantor BCA tersebut sedang rusak makanya saya langsung ke warung adik yang terletak di Sarkem, Warung "Soto Sapi Rindang". Letaknya di seberang Hotel Mataram. Setelah sampai di warung saya tanya ke Rindang, yang paling dekat kantor BCA ada dimana? Rindang dan teman-temannya memberi tau ada di deket jogjatronik ada juga di jalan mangkubumi. Berhubung paling dekat dari warung adalah jl. mangkubumi jadinya saya meluncurlah ke jalan mangkubumi.
Oh iya, saya juga mau share kenapa saya setor tunai harus via CDM BCA? Karena saya membuat account BCA di BSD sehingga saya pernah setor tunai via teller di jogja di dekat jogjatronik. Di sana saya dikenakan biaya administrasi Rp. 5.000,-. Sebenarnya sih ga masalah jika ada biaya administrasi tapi yang kurang saya simpatik kenapa tidak ada tanda terima semacam struk bahwa saya sudah membayar biaya administrasi. Ini kan bank besar gitu lho. Terus kenapa juga tidak ditawarkan biaya administrasi di potong dari saldo account nasabah. Masa sih BCA tidak mempunyai fitur seperti ini? ah sudahlah.. blog ini bukan membahas tentang sistem setor tunai mereka.. hehehe..
Kita kembali kemasalah jebakan batman. Biasanya jika akan pulang ke rumah dari arah tugu ke selatan saya mengambil jalan di sebelah kiri. Karena saya mencari kantor BCA maka saya langsung ambil jalan di sebelah kanan. Di sekitar sebelum indomaret sebelum belokan Jl. Gowongan Kidul saya sudah berasa sepeda motor saya goyang namun saya cuek karena saya pikir jalannya tidak rata. Setelah sampai di depan kantor BCA saya parkir di depan kantor, di sana ada 3 orang. Ternyata di kantor cabang BCA di mangkubumi ini tidak terdapat mesin CDM. Tukang parkir yang berjaga di sana menyanyakan kok saya cepat sekali? Kemudian salah satu bapak-bapak yang ada di sana menunjukkan ban saya kempes. Ketika saya sedang melihat ke arah ban motor saya, tukang parkir tersebut dengan sigap memutar ban motor saya dan memeriksa ban saya. Ternyata di ban saya tertancap paku tersebut. Tukang parkir tersebut mencabut paku tersebut dan memberikan kepada saya. Kemudian dia bilang, "wah ini paku buatan". Tanpa saya bertanya dia sudah menunjukkan dimana tukang tambal ban. Dia menunjukkan tukang tambal ban ada di Jl. Gowongan Kidul setelah perempatan.
Akhirnya saya putuskan untuk mendorong motor ke tukang tambal ban tersebut karena saya pikir tidak terlalu jauh. Ternyata setelah saya jalani sebelum sampai perempatan jalan, saya sudah menyerah dan menelpon adik saya agar menjemput. Setelah beberapa lama saya menunggu adik saya tiba-tiba ada juga yang mendorong motor ke arah yang sama dengan saya. Wah ternyata ada korban satu lagi. Ternyata yang menjemput saya bukan adik saya tetapi temannya. Teman adik saya mengatakan bahwa tidak jauh dari saya menunggu ada tukang tambal ban. Agak aneh lagi ternyata di sana sudah ada 2 orang yang akan menambal ban. Haduh.. haduuuhh.. aneh banget kan?
Saya jadi ingat bahasa tubuh tukang parkir di depan BCA seolah-olah mengatakan bahwa sudah biasa di daerah tersebut ban terkena paku. Hmmm.. so guys.. hati-hati ya kalau di daerah tersebut.
-Nona Mimi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar