Akhir November 2015 kemarin mbak Erna memberikan informasi untuk mendukung film Tausiyah Cinta agar dapat ditayangkan di bioskop. Tentu saja saya langsung mau ikut karena saya kan suka nonton apalagi film-film seperti ini.
Pembelian tiket atau pendaftaran dapat dilakukan secara kolektif. Agar mendapatkan kursi yang berdekatan maka saya dan Mamah titip Hafidzoh untuk pendaftarannya.
Hari inilah kami nonton bareng di XXI BSD Plaza. Film akan dimulai pukul 09.00 WIB. Saya berangkat dari Kebayoran pukul 08.15 WIB. Tentu saja sudah kebayang telat karena perjalanan sampe kesana membutuhkan waktu 1 jam menggunakan KRL kemudian disambung dengan angkot. Buat berangkatnya saja sudah banyak drama. Nyari-nyari kartu flazz hello kitty untuk naik KRL ga ketemu. Padahal sudah diubek-ubek. Curiga jatuh dijalan, huhuhu... Jadilah baru berangkat pukul 08.15 dari kost. Jalan kaki menuju stasiun Kebayoran sampai di Stasiun Rawa Buntu pukul 08.45. Karena sudah mepet waktunya saya tidak mau naik angkot yang ngetem menunggu penumpang. Saya mau cegat angkot yang lewat.. tapi dihadang oleh angkot yang ngetem dan suruh ikut angkot tersebut. Karena saya yakin angkotnya pasti makin lama dan alhamdulillah di sana ada taxi, jadilah saya naik taxi menuju BSD Plaza.
Sampai di BSD Plaza pukul 09.10 WIB ternyata film nya belum dimulai. Alhamdulillah ga ketinggalan. Aaaaahh senangnyaaa..
Untuk isi dari film ini sebenarnya bagus banget. Banyak hikmah yang dapat dipetik. Seperti pada awal cerita Levan dan kakaknya yang bernama Elfa bertengkar. Mereka bertengkar karena Elfa merasa Levan terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memiliki waktu untuk keluarga. Namun hal tersebut dikembalikan oleh Levan dengan mengatakan bahwa kakaknya lah yang terlalu sibuk berdakwah di luar sana namun tidak pernah perduli dengan keluarganya sendiri. Dirinya sendiri takut akan neraka namun tidak pernah peduli dengan keluarganya apakah akan terhindar dari neraka? Disinilah Elfa merasa terpukul hingga Elfa meninggal dengan rasa penyesalan.
Namun mungkin karena para pemainnya masih pemain baru jadi menurut saya akting mereka masih terlihat kaku. Tapi saya tetap suka kok dengan film ini. Ceritanya ngena banget. Terkagum-kagum dengan hafalan-hafalan surat Al-Quran para aktornya. Yang pasti ketika mendengarkan mereka bermuroja'ah membuat saya rindu untuk belajar Tahsin kembali. Rindu menghafal Qur'an kembali. Rindu untuk muroja'ah kembali.
Semoga dengan nobar ini dapat membuat saya semakin dekat dengan-Mu ya Rabb.. Semakin sering membaca Al-Qur'an kembali. Aamiin.
-Nona Mimi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar